[HOT]Bahan bakar setara dengan PERTAMAX dengan harga setara premium

Apa itu rating oktan? Rating oktan tidak ada hubungannya dengan kandungan energy didalam bahan bakar, ataupun jumlah daya yang dibangkitkannya. Rating oktan adalah ukuran ketahanan bahan bakar terhadap knock selama pembakaran. Rating ini ditentukan oleh skala relative terhadap 2 jenis hidrokarbon tertentu; n-heptana (yang mudah terbakar) dan iso-oktan (yang memiliki sifat anti-knock yang baik). Bahan bakar dengan rating oktan 95 berarti memiliki sifat ketahanan terhadap knock yang sama dengan yang ditunjukan oleh campuran yang terdiri atas 95% iso-oktan dan 5% n-heptana. Rating dapat bernilai lebih dari 100 dengan menggunakan bahan seperti timbal tetraetil, yang lebih tahan knocking bila dibandingkan dengan iso-oktan.

Vigas | Produk Baru Pertamina
Pertamina meluncurkan bahan bakar alternatif baru dan murah yakni Liquified Gas for Vehicle (LGV) berbentuk cair yang dinamakan Vigas. Bahan bakar ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari bahan bakar Comprressed Natural Gas (CNG) yang berbentuk gas.

Vigas merupakan bahan bakar beroktan 98 yang sangat bersih, melebihi pertamax. Harganya pun lebih terjangkau, karena dijual di bawah harga premium, yakni Rp 3.600 per liter. Untuk menggunakan vigas, diperlukan tambahan konverter pada kendaraan yang akan menyelaraskan penggunaan BBM ke BBG.

Saat ini, SPBU yang menjual vigas baru berada di kawasan Pramuka, Jakarta Timur, yang dibuka sejak Desember 2007 lalu. Untuk itu Pertamina telah menargetkan membuka enam stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menjual vigas pada pertengahan 2008 ini. Produk bahan bakar berupa gas yang lebih murah tersebut, nantinya disediakan di sejumlah SPBU yang telah ada saat ini, sehingga pengendara dapat lebih mudah memperolehnya.

Vigas sangat cocok digunakan untuk kendaraan umum, seperti taksi dan bajaj. Untuk itu diperlukan sosialisasi, pengembangan infrastruktur dan regulasi dari Pemprov DKI untuk mendorong pengendara umum menggunakan bahan bakar ramah lingkungan ini. Kalau tidak ada regulasi, maka pemaikan vigas akan sulit dikembangkan. Kendala lainnya adalah adanya keharusan untuk menambahkan alat konverter di kendaraan yang harganya saat ini masih sangat mahal yakni diatas 10 Juta Rupiah.